Jika Anda pernah mengunjungi kota-kota besar di Jepang, pasti Anda pernah melihat seseorang berusia sekitar 20-an dengan wajah bosan membagikan tisu gratis dengan berbagai iklan dimasukkan ke dalamnya. Saat menerima tisu gratis ini, Anda mungkin berpikir, “Wow keren, tisu gratis,” dan meneruskan perjalanan Anda. Namun tahukah Anda bahwa beriklan menggunakan media tisu saku itu telah ada di Jepang selama 40 tahun, dan merupakan cara beriklan yang efektif? Mari kita lihat beberapa fakta unik mengenai salah satu strategi marketing yang unik di Jepang ini.
Berbagai fakta unik mengenai iklan tisu saku:
- Pemunculan
pertama iklan tisu saku adalah pada tahun 1969. Bentuk advertising
seperti ini hampir secara eksklusif hanya terlihat di Jepang.
- Mayoritas iklan tisu saku adalah untuk pinjaman dan kredit konsumen.
- Tidak
seperti brosur iklan, yang langsung dibuang begitu saja, iklan tisu saku
biasanya disimpan lebih lama hingga semua tisu di dalam plastik
terpakai. Karena konsumen menyimpan tisu saku tersebut dalam jangka
waktu yang lama, penelitian menyebutkan bahwa hal itu memiliki dampak
psikologis mendalam terhadap otak, memengaruhi pembeli untuk memilih
merek atau perusahaan familiar yang beriklan di bungkus plastik tisu
itu.
- Beberapa perusahaan/bisnis juga menyelipkan kupon minuman gratis atau diskon di dalam tisu.
- Untuk
perusahaan yang menggunakan iklan tisu saku, menggunakan jenis tisu
dengan kualitas tinggi dikatakan dapat menciptakan citra perusahaan yang
lebih baik.
Mengapa banyak perusahaan yang menggunakan jenis iklan seperti ini?
- Murah – Iklan
tisu saku tergolong murah. Perusahaan hanya harus membayar biaya membeli
tisu dan membayar satu orang yang akan berdiri di daerah yang ramai
untuk membagikan tisu tersebut.
- Efisien –
Ini merupakan sebuah cara yang efisien untuk beriklan kepada suatu
pangsa pasar tertentu. Sebuah salon kecantikan dapat memilih untuk
membagikan tisu kepada wanita saja, dan perusahaan perumahan membagikan
tisu kepada keluarga yang terlihat memiliki anak, dan sebagainya.
- Efektif – Data terbaru menunjukkan bahwa iklan tisu saku terbukti 100 kali lebih efektif dibandingkan beriklan di surat kabar.
Jika iklan tisu saku begitu efektif, mengapa bentuk iklan ini jumlahnya menurun?
- Penurunan
anggaran untuk beriklan – Karena resesi ekonomi, banyak perusahaan baik
besar maupun kecil yang memotong anggaran beriklan mereka.
Kesempatan yang makin sedikit untuk menggunakan tisu – Banyak perusahaan yang menciptakan berbagai produk yang menggantikan guna tisu, seperti kain penghapus make-up dan kain lembut untuk membersihkan kacamata. Hal ini mengurangi kegunaan tisu dan telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk untuk memikirkan produk lain yang lebih berguna untuk menempatkan iklan mereka.
Sumber :
http://www.kaskus.co.id/thread/51419a7305346ac734000009/masuk-gan-berbagai-fakta-unik-mengenai-iklan-tisu-saku-di-jepang-thread-perdana-ane/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar