Di atas adalah 2 buah poster paling umum yang ditempel di jendela
kereta. Yang kiri adalah himbauan untuk memberi tempat duduk di kursi
prioritas. Selain itu, tampak gambar ponsel bertuliskan "off" yang
menyuruh orang untuk MEMATIKAN (bukan hanya menonbunyikan) ponsel di
area sekitar kursi prioritas itu (di area selain kursi prioritas ponsel
boleh tetap nyala tetapi tanpa bunyi). Mengapa demikian, karena
diasumsikan ada orang (tua) pemakai pacu jantung atau alat bantu lain di
kursi prioritas itu yang sangat peka terhadap sinyal dari ponsel.
Peraturan paling umum di dalam kereta memang tidak boleh membunyikan dan
menerima telepon ketika berada di dalam kereta karena suara orang
bertelepon dianggap mengganggu penumpang lain. Jadi jarang sekali
dijumpai suara-suara telepon di sini ketika di dalam kereta meski
kadang-kadang ada saja satu atau dua orang penumpang yang cuek berbicara
di telepon (biasanya hanya berupa percakapan pendek dengan suara pelan
yang memberi tahu bahwa si penerima telepon sedang di dalam kereta).
Di atas poster kursi prioritas, ada stiker kecil bulat berwarna pink,
stiker itu adalah penanda bagi ibu hamil, artinya ibu hamil pun
diprioritaskan untuk duduk di area itu. Poster berwarna pink di sebelah
kanan adalah poster untuk gerbong khusus wanita. Gerbong khusus wanita
ini adalah gerbong paling belakang dan hanya berlaku pada jam sibuk di
pagi hari yaitu antara pukul 7.30-9.30. Setelah jam itu, gerbong kembali
berfungsi seperti biasa dan dapat dinaiki oleh pria atau wanita.
Poster di atas adalah poster yang minggu lalu saya lihat di kereta JR
line. Himbauannya sebenernya hampir serupa. Yang sebelah kiri adalah
himbauan agar tidak membuang puntung rokok sembarangan, sedangkan yang
sebelah kanan adalah kursi prioritas. Bedanya, poster ini disertai
dengan kalimat-kalimat yang sedikit menyentil. Misalnya yang di kiri
"Apakah anda akan membuang puntung rokok di jalan bila ada orang yang
melihat?" Kalimat di poster kanan berbunyi "Tidak memberikan tempat
duduk dan hanya duduk disana memikirkan alasan (yang dibuat-buat)."
Selain poster yang umum seperti di atas, banyak juga poster himbauan
beretiket di dalam kereta. Salah satunya adalah poster himbauan agar
jangan berdandan di dalam kereta. Akhir-akhir ini saya lihat tidak
sedikit wanita Jepang yang santai saja berdandan di dalam kereta. Jangan
dikira berdandan ini hanya membedaki hidung atau merapikan make up yang
sudah terpasang rapi di wajah. Yang saya maksud berdandan adalah
ber-make up dalam arti sesungguhnya. Artinya wanita penggemar make up di
kereta itu akan tergopoh-gopoh masuk ke dalam kereta dengan wajah baru
bangun tidur yang sama sekali tanpa make up. Begitu masuk kereta
(meskipun sambil berdiri) mereka langsung mengeluarkan peralatan mulai
dari pelembab, foundation, eye shadow, blush on, sampai bulu mata palsu
dan sibuk berdandan di bawah tatapan mata puluhan orang tanpa segan.
Kadang-kadang saya merasa heran bagaimana mereka bisa berdandan rapi,
menorehkan eye liner di atas kereta yang sedang terguncang-guncang tanpa
belepotan sedikit pun. Tentu saja mereka juga selalu sedia kaca besar
yang dipegang dengan sebelah tangan untuk berdandan. Dan... voilaaaa
wanita yang masuk kereta dengan wajah bangun tidur kini sudah berubah
menjadi wanita cantik full make up rapi ketika turun dari kereta. Oleh
karena itu tidak sedikit stasiun atau kereta yang menempel poster
himbauan agar orang tidak berdandan di kereta. Di bawah ini adalah 2
jenis poster yang menghimbau orang agar berdandan di rumah yang sering
saya lihat di stasiun Tokyo Metro.
Poster etika berkereta api ini pertama kali muncul pada tahun 1974. Pada
tahun 1976 Marliyn Monroe muncul menjadi model poster etika yang
dipasang di stasiun Ginza dan diketahui dari 10 poster yang dipasang 7
diantaranya selalu hilang dicuri para fans Monroe. Akhir-akhir ini
poster yang dipasang jarang menggunakan model manusia. Biasanya hanya
berupa gambar ilustrasi atau model binatang seperti anjing atau penguin
atau tokoh kartun terkenal seperti Elmo dan teman-temannya dari Sesame
Street. Gambarnya biasanya komunikatif disertai tulisan singkat tapi
sangat menyentil. Saya perhatikan diantara JR, Tokyo Metro (subway) atau
perusahaan kereta swasta lain yang paling getol memasang berbagai iklan
soal etika berkereta api ini adalah Tokyo Metro. Di bawah ini saya
pasang beberapa poster himbauan beretika di dalam kereta yang saya ambil
dari website Tokyo Metro.
Poster di atas yang sebelah kiri adalah himbauan agar orang tidak buang
sampah sembarangan di dalam kereta. Sebelah kanan himbauan agar
penumpang tidak duduk di lantai karena kadang-kadang ada anak muda yang
berdandan ala rapper yang dengan santainya duduk di lantai tanpa
malu-malu. Tidak seperti di Indonesia, di sini sangat jarang dijumpai
orang yang jongkok atau duduk di lantai/tanah karena dianggap kurang
sopan (行儀悪い).
Dua poster di atas adalah himbauan untuk memikirkan orang lain. Yang
sebelah kiri adalah himbauan supaya tidak memotong antrian masuk ke
kereta ketika kereta datang, sedangkan yang sebelah kanan adalah
mengulurkan bantuan kepada orang yang membutuhkan, misalnya ibu-ibu
menggendong anak yang membawa koper besar di bawah tangga (masih banyak
stasiun tidak ber-lift atau ber-eskalator di kota-kota kecil).
Poster kiri atas adalah himbauan untuk memberi jalan bagi orang yang
akan naik/turun kereta bila kita berdiri di area dekat pintu.
Kadang-kadang ada orang yang tidak mau menyingkir ketika orang lain akan
melewatinya. Dengan menghalangi pintu keluar maka akan membuat
penumpang lain akan sulit turun sehingga membutuhkan waktu lebih,
padahal kadang-kadang kereta hanya berhenti di satu stasiun selama
beberapa detik saja. Poster di kanan adalah himbauan orang agar tidak
makan di dalam kereta.
Saat melihat poster yang di sebelah kiri saya kurang mengerti maksudnya
karena tulisan di atasnya berbunyi "Lakukan di laut." padahal gambarnya
adalah orang yang terjepit di pintu kereta. Poster ini adalah himbauan
untuk tidak memaksa masuk ke kereta yang sudah akan berangkat dengan
cara menjulurkan tangan seperti gerakan orang berenang ke pintu yang
akan menutup. Poster sebelah kanan adalah himbauan agar orang yang
mengenakan headphone memperhatikan volume pemutar lagunya agar suara
tidak bocor dan menganggu penumpang lain.
Selain poster-poster tersebut masih ada lagi poster yang lumayan lucu
tapi menyentil seperti poster di bawah ini. Poster sesame street
menghimbau agar orang tidak membaca koran dengan membuka korannya
selebar mungkin. Boleh membaca koran tetapi harus dilipat sekecil
mungkin agar tidak mengganggu penumpang di sebelah. Poster burung di
sebelahnya menghimbau orang agar tidak ketiduran sampai numpang di
pundak penumpang sebelah. Memang banyak sekali orang yang menggunakan
waktunya di dalam kereta untuk tidur. Tetapi kadang-kadang saking
pulasnya mereka tidak sadar kalau kepalanya sudah menyender di bahu
orang lain yang ada di sebelahnya. Saya pun sering mengalami kejadian
seperti itu. Biasanya kalau sudah sebal saya sentakkan saja bahu saya
dengan sekuat tenaga agar orang itu kaget dan bangun, hehehhee....
Biasanya kalau sudah sadar sih mereka langsung minta maaf.
Sebenarnya masih sangat banyak poster-poster lucu yang menyentil soal
etika berkereta ini. Satu kesamaan dari semua poster itu adalah himbauan
disampaikan dengan cara yang lugas tetapi menarik. Mudah-mudahan suatu
hari nanti kalau kereta atau bis benar-benar sudah menjadi transportasi
umum dalam kota, poster-poster etika berkereta ini akan muncul juga agar
tidak ada orang yang merokok dan yang dengan suara keras bertelepon di
dalam bus atau kereta.
Sumber :
http://banwis.blogspot.com/2011/12/poster-etika-berkereta.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar